Imunisasi adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit serius. Namun, penting untuk diingat bahwa perlindungan tidak berakhir setelah serangkaian vaksinasi awal selesai. Imunisasi lanjutan atau booster sering kali diperlukan untuk memastikan kekebalan tubuh tetap optimal. Artikel ini akan membahas mengapa imunisasi lanjutan itu penting, jenis-jenis vaksin yang biasanya diberikan, serta jadwal imunisasi yang direkomendasikan.
Mengapa Imunisasi Lanjutan Penting?
Seiring berjalannya waktu, kekebalan tubuh yang diperoleh dari vaksinasi awal bisa menurun. Imunisasi lanjutan atau booster diberikan untuk memperkuat kembali sistem kekebalan tubuh, sehingga anak tetap terlindungi dari penyakit. Tanpa imunisasi lanjutan, ada risiko bahwa anak bisa menjadi rentan kembali terhadap infeksi, meskipun mereka sudah menerima vaksinasi awal.
Selain itu, beberapa penyakit seperti tetanus dan difteri membutuhkan perlindungan yang terus diperbarui, karena antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi tidak bertahan seumur hidup. Oleh karena itu, imunisasi lanjutan berfungsi untuk memastikan bahwa tubuh anak tetap memiliki cukup antibodi untuk melawan infeksi tersebut.
Jenis-Jenis Vaksin Lanjutan yang Penting
- Vaksin DTP (Difteri, Tetanus, Pertusis) Vaksin DTP melindungi dari tiga penyakit berbahaya: difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Setelah vaksinasi dasar diberikan pada usia bayi, imunisasi lanjutan untuk DTP biasanya diberikan pada usia 4-6 tahun dan sekali lagi pada usia 11-12 tahun. Imunisasi lanjutan ini penting karena kekebalan terhadap penyakit ini bisa menurun seiring waktu.
- Vaksin Polio Polio adalah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Vaksin polio diberikan dalam beberapa dosis selama masa kanak-kanak, dan imunisasi lanjutan sering kali diperlukan untuk memastikan perlindungan penuh. Biasanya, booster vaksin polio diberikan bersamaan dengan vaksin DTP.
- Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) Vaksin MMR melindungi dari campak, gondongan, dan rubella. Setelah menerima dosis pertama pada usia 12-15 bulan, anak-anak biasanya membutuhkan dosis lanjutan pada usia 4-6 tahun. Ini penting untuk memastikan kekebalan yang kuat terhadap ketiga penyakit ini, yang bisa menyebabkan komplikasi serius.
- Vaksin HPV (Human Papillomavirus) Vaksin HPV diberikan untuk melindungi dari virus yang dapat menyebabkan kanker serviks dan penyakit lainnya. Vaksin ini biasanya diberikan pada remaja, dengan dosis lanjutan untuk memperkuat kekebalan. Imunisasi ini penting untuk dilakukan pada usia yang tepat, sebelum anak mulai aktif secara seksual.
- Vaksin Influenza Influenza bisa menjadi penyakit yang sangat serius, terutama bagi anak-anak dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Vaksin flu harus diberikan setiap tahun, karena virus flu terus bermutasi. Imunisasi lanjutan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan anak selama musim flu.
Jadwal Imunisasi Lanjutan
Jadwal imunisasi lanjutan dapat bervariasi tergantung pada negara dan rekomendasi dari dokter atau lembaga kesehatan. Di Indonesia, jadwal imunisasi biasanya disesuaikan dengan panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan.
Berikut adalah jadwal umum untuk imunisasi lanjutan:
- DTP: Pada usia 4-6 tahun dan 11-12 tahun.
- Polio: Pada usia 4-6 tahun.
- MMR: Pada usia 4-6 tahun.
- HPV: Biasanya diberikan pada usia 11-12 tahun, dengan dosis lanjutan 6-12 bulan setelah dosis pertama.
- Influenza: Setiap tahun, biasanya sebelum musim flu dimulai.
Kesimpulan
Imunisasi lanjutan adalah langkah penting untuk memastikan anak-anak tetap terlindungi dari berbagai penyakit serius. Dengan mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan, Anda dapat memastikan bahwa kekebalan anak tetap optimal sepanjang masa kanak-kanaknya. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau klinik kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang jenis vaksin dan jadwal imunisasi yang sesuai dengan kebutuhan anak Anda. Ini adalah investasi penting untuk kesehatan mereka di masa depan.
