Kembali bekerja setelah melahirkan sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi ibu menyusui. Selain harus menyesuaikan diri dengan ritme pekerjaan, Bunda juga perlu memastikan bahwa bayi tetap mendapatkan ASI eksklusif sesuai rekomendasi. Bagaimana caranya agar ASI tetap lancar meski Bunda sudah kembali ke kantor? Berikut ini beberapa tips “dos and don’ts” yang bisa Bunda terapkan agar sukses menjalani peran sebagai ibu bekerja dan ibu menyusui.
Dos: Persiapan yang Harus Dilakukan
1. Lakukan Konsultasi dengan Dokter atau Konselor Laktasi
Sebelum kembali bekerja, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka bisa memberikan saran yang sesuai dengan situasi Bunda, mulai dari teknik memerah ASI yang efektif, cara menyimpan ASI, hingga jadwal menyusui yang cocok. Dengan bimbingan yang tepat, Bunda bisa lebih percaya diri dalam mempersiapkan diri kembali ke dunia kerja.
2. Mulai Stok ASI Jauh Hari Sebelumnya
Bunda bisa mulai membangun stok ASI beberapa minggu sebelum kembali bekerja. Lakukan pemompaan ASI setiap hari dan simpan dalam wadah yang steril di freezer. Stok ini akan sangat berguna ketika Bunda mulai bekerja dan tidak bisa selalu menyusui secara langsung. Selain itu, stok ASI ini juga memberikan cadangan bagi bayi saat dibutuhkan.
3. Investasi pada Pompa ASI yang Berkualitas
Pompa ASI adalah alat utama yang akan Bunda gunakan saat bekerja. Pastikan Bunda memiliki pompa ASI yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan, baik itu manual atau elektrik. Pompa yang baik tidak hanya membuat proses memerah ASI menjadi lebih cepat dan efisien, tetapi juga lebih nyaman sehingga produksi ASI tetap terjaga.
4. Latih Bayi Minum ASI dari Botol
Sebelum mulai bekerja, biasakan bayi minum ASI dari botol. Ini penting untuk memastikan bayi tidak bingung puting dan tetap mendapatkan ASI dengan lancar meskipun Bunda tidak ada di rumah. Minta anggota keluarga atau pengasuh untuk melatih bayi minum dari botol saat Bunda tidak ada, agar bayi terbiasa.
5. Buat Jadwal Memerah ASI di Tempat Kerja
Ketika Bunda sudah kembali bekerja, buatlah jadwal khusus untuk memerah ASI. Sebaiknya Bunda memerah ASI setiap 3-4 jam sekali, sesuai dengan frekuensi menyusui bayi di rumah. Dengan jadwal yang teratur, produksi ASI Bunda akan tetap stabil, dan Bunda bisa memastikan bayi tetap mendapatkan asupan ASI yang cukup.
Don’ts: Hal-Hal yang Sebaiknya Dihindari
1. Jangan Menunda Memulai Stok ASI
Menunda-nunda memulai stok ASI hanya akan membuat Bunda terburu-buru dan stres menjelang hari pertama bekerja. Mulailah secepat mungkin agar Bunda memiliki cukup stok ASI dan merasa lebih tenang ketika kembali bekerja. Stres bisa berdampak negatif pada produksi ASI, jadi lebih baik persiapkan semuanya dari awal.
2. Jangan Lupa Komunikasikan Kebutuhan Menyusui di Tempat Kerja
Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan atasan atau HRD tentang kebutuhan Bunda sebagai ibu menyusui. Sampaikan bahwa Bunda membutuhkan waktu dan tempat khusus untuk memerah ASI. Sebagian besar tempat kerja akan mendukung dan memberikan fasilitas yang diperlukan, seperti ruang laktasi yang nyaman.
3. Jangan Mengurangi Frekuensi Memerah ASI
Meskipun jadwal kerja mungkin padat, jangan mengurangi frekuensi memerah ASI. Memerah ASI dengan frekuensi yang berkurang bisa menyebabkan produksi ASI menurun dan bahkan berisiko menyebabkan masalah seperti mastitis. Tetap disiplin dengan jadwal memerah ASI agar produksi ASI Bunda tetap lancar.
4. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Kembali bekerja sambil tetap menyusui adalah tugas yang tidak mudah. Jika ada hari-hari di mana semuanya tidak berjalan sesuai rencana, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Yang penting, Bunda sudah berusaha yang terbaik untuk memberikan yang terbaik bagi bayi. Jika merasa stres atau lelah, jangan ragu untuk meminta bantuan atau berbicara dengan konselor laktasi.
5. Jangan Lupa Merawat Diri Sendiri
Terakhir, tetapi tidak kalah penting, jangan lupakan perawatan diri sendiri. Pastikan Bunda mendapatkan cukup istirahat, makan makanan bergizi, dan menjaga kesehatan mental. Ketika Bunda sehat dan bahagia, produksi ASI akan lebih baik dan bayi pun akan merasakan manfaatnya.
Kesimpulan
Mengatur keseimbangan antara bekerja dan tetap memberikan ASI eksklusif memang menantang, tetapi dengan persiapan yang matang dan dukungan yang tepat, Bunda pasti bisa melakukannya. Ingatlah untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi jika menghadapi kendala. Dengan melakukan hal-hal yang disarankan dan menghindari yang tidak disarankan, Bunda bisa memastikan ASI tetap lancar dan bayi mendapatkan nutrisi terbaik meskipun Bunda kembali bekerja.